Sunday, May 11, 2008

MENCIUMI ANAK KARENA KASIH

Imam Nawawi pada kitab Riyadush Shalihin menyitir hadist: Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Rasulullah saw mencium cucunya, Hasan bin Ali ra. Waktu itu al-Aqra’ berkata, ‘Ya Rasulullah, saya punya sepuluh orang anak, dan belum pernah kucium seorang pun’. Rasulullah saw menoleh ke al-Aqra seraya bersabda, ‘Siapa saja yang tidak mau mengasihi maka tidak akan dikasihi’.” {Diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim} Sayyidina Hasan ra adalah cucu Nabi saw. Nabi saw sangat kasih dan cintai Sayyidina Hasan ra dan Sayyidina Husein ra. Terlebih pada Sayyidina Hasan ra, cinta-kasih Nabi saw bertambah lagi. Kyai Fuad ngendiko, wajah Sayyidina Hasan ra itu mirip dengan wajah Nabi saw. Baru menghadap Nabi saw waktu itu al-Aqra’ bin Habis. Al-Aqra’ tak lain seorang dari pimpinan Bani Tamim. Ketahuilah, Arab badui memiliki watak dingin, keras dan kaku. Maka tatkala Nabi saw mencium Sayyidina Hasan ra, al-Aqra’ berkata, “Saya mempunyai sepuluh anak dan saya belum pernah mencium seorang pun dari mereka.” Kyai Fuad jelaskan, bangsa Arab sangat berorientasi pada maskulinitas dan keperkasaan. Orang tua ungkapkan cinta-kasih ke anak dengan menciumi tidak pernah mereka lakukan. Mencium anak dianggap lembek, tidak perkasa malah feminim. Nabi saw pun menoleh ke al-Aqra’ seraya bersabda, “Siapa yang tidak mengasihi maka dia tidak akan dikasihi.” Maksudnya? Siapa yang mengasihi hamba-hamba Allah swt niscaya tidak akan di-Kasihi Allah swt. Orang yang mengasihi hamba-hamba Allah swt niscaya dia akan di-Kasihi-Nya. Nabi saw pernah bersabda, “Orang-orang yang mengasihi maka dia akan di-Kasihi oleh Allah swt Dzat Maha Pengasih.” Anak-anak termasuk juga hamba Allah, mereka memiliki hak untuk dikasihi dan dicintai. Kyai Fuad menerangkan, pernah terjadi, pada saat Nabi saw mendirikan shalat dan sedang sujud datanglah Sayyidina Hasan ra dan Sayyidina Husein ra. Keduanya naik ke atas punggung beliau laksana mengendarai tunggangan. Nabi saw lalu memperlama sujudnya. Seusai shalat Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya cucu-cucuku tadi jadikanku sebagai tunggangan. Dan aku tidak hendak bangkit dari sujud sampai mereka selesai melampiaskan keinginannya.” Aduhai, betapa lembut dan kasihnya Nabi saw kepada anak-anak kecil. Hadist Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah ra di atas terdapat dalil bahwa manusia mesti menggunakan kasih sayang dalam menggauli anak-anaknya. Terpujilah orang-tua yang mencium anak-anaknya, mengungkapkan kasih sayang ke anak-anak dan mengikuti sunnah Nabi saw. Tidak patutlah orang-tua bersikap keras dan acuh tak acuh pada anak-anaknya. Sikap dan perlakuan begitu bertentangan dengan sunah dan risalah kasih sayang. Hadist tadi juga memuat dalil bahwa manusia mesti mengasihi anak kecil dan bersikap lembut dengan mereka. Hal demikian bisa jadi sebab turunnya Rahmat Allah swt. Kita memohon kepada Allah swt semoga menurunkan rahmat, kelembutan dan karunia-Nya ke kita. Ya Allah, jauhkanlah kami dari hati yang dingin hingga tak pernah mau menciumi anak-anak. Amin.(laxamana hsin bo)

2 comments:

SERRA & D5 said...

natural smile

Anonymous said...

ketawanya alami banget......