Wednesday, August 13, 2008
Monday, August 11, 2008
Monday, August 4, 2008
Sunday, August 3, 2008
Thursday, July 24, 2008
Monday, July 14, 2008
Sunday, May 11, 2008
Tembang Dandanggula
Sakehing kan dumadi makardi
Lir Hyang Widhi kan tansah makarya
Nguribi jagad tan leren
Surya, candra lan bayu Bhumi tirta kalawan agni
Paparing panguripan Mring pamrih wus mungkur
Anane nuhoni dharma
Iku dadya ”sastra cetha” tanpa tulis
Nulat lakuning alam
Semua yang diciptakan berkarya,
Seperti Sang Pencipta yang berkarya
Menghidupi dunia ini tanpa henti
Matahari, Bulan, Angin, Bumi, Air, dan Api.
Memberikan kehidupan,
Tanpa pamrih
Hanyalah memenuhi tugas
Seperti itu adalah ilmu yang jelas tanpa harus ditulis
Yaitu dengan mengikuti jalannya alam
-Tembang Dandanggula-
Lir Hyang Widhi kan tansah makarya
Nguribi jagad tan leren
Surya, candra lan bayu Bhumi tirta kalawan agni
Paparing panguripan Mring pamrih wus mungkur
Anane nuhoni dharma
Iku dadya ”sastra cetha” tanpa tulis
Nulat lakuning alam
Semua yang diciptakan berkarya,
Seperti Sang Pencipta yang berkarya
Menghidupi dunia ini tanpa henti
Matahari, Bulan, Angin, Bumi, Air, dan Api.
Memberikan kehidupan,
Tanpa pamrih
Hanyalah memenuhi tugas
Seperti itu adalah ilmu yang jelas tanpa harus ditulis
Yaitu dengan mengikuti jalannya alam
-Tembang Dandanggula-
MENCIUMI ANAK KARENA KASIH
Imam Nawawi pada kitab Riyadush Shalihin menyitir hadist: Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Rasulullah saw mencium cucunya, Hasan bin Ali ra. Waktu itu al-Aqra’ berkata, ‘Ya Rasulullah, saya punya sepuluh orang anak, dan belum pernah kucium seorang pun’. Rasulullah saw menoleh ke al-Aqra seraya bersabda, ‘Siapa saja yang tidak mau mengasihi maka tidak akan dikasihi’.” {Diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim} Sayyidina Hasan ra adalah cucu Nabi saw. Nabi saw sangat kasih dan cintai Sayyidina Hasan ra dan Sayyidina Husein ra. Terlebih pada Sayyidina Hasan ra, cinta-kasih Nabi saw bertambah lagi. Kyai Fuad ngendiko, wajah Sayyidina Hasan ra itu mirip dengan wajah Nabi saw. Baru menghadap Nabi saw waktu itu al-Aqra’ bin Habis. Al-Aqra’ tak lain seorang dari pimpinan Bani Tamim. Ketahuilah, Arab badui memiliki watak dingin, keras dan kaku. Maka tatkala Nabi saw mencium Sayyidina Hasan ra, al-Aqra’ berkata, “Saya mempunyai sepuluh anak dan saya belum pernah mencium seorang pun dari mereka.” Kyai Fuad jelaskan, bangsa Arab sangat berorientasi pada maskulinitas dan keperkasaan. Orang tua ungkapkan cinta-kasih ke anak dengan menciumi tidak pernah mereka lakukan. Mencium anak dianggap lembek, tidak perkasa malah feminim. Nabi saw pun menoleh ke al-Aqra’ seraya bersabda, “Siapa yang tidak mengasihi maka dia tidak akan dikasihi.” Maksudnya? Siapa yang mengasihi hamba-hamba Allah swt niscaya tidak akan di-Kasihi Allah swt. Orang yang mengasihi hamba-hamba Allah swt niscaya dia akan di-Kasihi-Nya. Nabi saw pernah bersabda, “Orang-orang yang mengasihi maka dia akan di-Kasihi oleh Allah swt Dzat Maha Pengasih.” Anak-anak termasuk juga hamba Allah, mereka memiliki hak untuk dikasihi dan dicintai. Kyai Fuad menerangkan, pernah terjadi, pada saat Nabi saw mendirikan shalat dan sedang sujud datanglah Sayyidina Hasan ra dan Sayyidina Husein ra. Keduanya naik ke atas punggung beliau laksana mengendarai tunggangan. Nabi saw lalu memperlama sujudnya. Seusai shalat Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya cucu-cucuku tadi jadikanku sebagai tunggangan. Dan aku tidak hendak bangkit dari sujud sampai mereka selesai melampiaskan keinginannya.” Aduhai, betapa lembut dan kasihnya Nabi saw kepada anak-anak kecil. Hadist Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah ra di atas terdapat dalil bahwa manusia mesti menggunakan kasih sayang dalam menggauli anak-anaknya. Terpujilah orang-tua yang mencium anak-anaknya, mengungkapkan kasih sayang ke anak-anak dan mengikuti sunnah Nabi saw. Tidak patutlah orang-tua bersikap keras dan acuh tak acuh pada anak-anaknya. Sikap dan perlakuan begitu bertentangan dengan sunah dan risalah kasih sayang. Hadist tadi juga memuat dalil bahwa manusia mesti mengasihi anak kecil dan bersikap lembut dengan mereka. Hal demikian bisa jadi sebab turunnya Rahmat Allah swt. Kita memohon kepada Allah swt semoga menurunkan rahmat, kelembutan dan karunia-Nya ke kita. Ya Allah, jauhkanlah kami dari hati yang dingin hingga tak pernah mau menciumi anak-anak. Amin.(laxamana hsin bo)
buah hatiku sayang
MY NAME IS TODAY
Oleh : Gabriela Mistral
Banyak kekhilafan dan kesalahan yang kita perbuat,
Namun kejahatan yang paling nista adalah
Kejahatan mengabaikan anak-anak kita
Melalaikan mata air hayat kita.
Kita bisa tunda berbagai kebutuhan kita
Kebutuhan anak kita, tak bisa ditunda,
Pada saat ini tulang belulangnya telah dibentuk
Darahnya dibuat dan susunan syarafnya tengah disusun
Kepadanya kita tak bisa berkata ”ESOK”
Namanya adalah ”KINI”
Oleh : Gabriela Mistral
Banyak kekhilafan dan kesalahan yang kita perbuat,
Namun kejahatan yang paling nista adalah
Kejahatan mengabaikan anak-anak kita
Melalaikan mata air hayat kita.
Kita bisa tunda berbagai kebutuhan kita
Kebutuhan anak kita, tak bisa ditunda,
Pada saat ini tulang belulangnya telah dibentuk
Darahnya dibuat dan susunan syarafnya tengah disusun
Kepadanya kita tak bisa berkata ”ESOK”
Namanya adalah ”KINI”
Sahabat
Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.
Dan dia menjawab: Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa tahu kedamaian.
Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
-Khalil Gibran-
Friday, April 25, 2008
DONGENG
Putri tidur
Dahulu kala, terdapat sebuah negeri yang dipimpin oleh raja yang sangat adil dan bijaksana. Rakyatnya makmur dan tercukupi semua kebutuhannya. Tapi ada satu yang masih terasa kurang. Sang Raja belum dikaruniai keturunan. Setiap hari Raja dan permaisuri selalu berdoa agar dikaruniai seorang anak. Akhirnya, doa Raja dan permaisuri dikabulkan. Setelah 9 bulan mengandung, permaisuri melahirkan seorang anak wanita yang cantik. Raja sangat bahagia, ia mengadakan pesta dan mengundang kerajaan sahabat serta seluruh rakyatnya. Raja juga mengundang 7 penyihir baik untuk memberikan mantera baiknya.
"Jadilah engkau putri yang baik hati", kata penyihir pertama. "Jadilah engkau putri yang cantik", kata penyihir kedua. "Jadilah engkau putri yang jujur dan anggun", kata penyihir ketiga. "Jadilah engkau putri yang pandai berdansa", kata penyihir keempat. "Jadilah engkau putri yang panda menyanyi," kata penyihir keenam. Sebelum penyihir ketujuh memberikan mantranya, tiba-tiba pintu istana terbuka. Sang penyihir jahat masuk sambil berteriak, "Mengapa aku tidak diundang ke pesta ini?".
Penyihir terakhir yang belum sempat memberikan mantranya sempat bersembunyi dibalik tirai. "Karena aku tidak diundang, aku akan mengutuk anakmu. Penyihir tua yang jahat segera mendekati tempat tidur sang putri sambil berkata,"Sang putri akan mati tertusuk jarum pemintal benang, ha ha ha ha…..". Si penyihir jahat segera pergi setelah mengeluarkan kutukannya.
Para undangan terkejut mendengar kutukan sang penyihir jahat itu. Raja dan permaisuri menangis sedih. Pada saat itu, muncullah penyihir baik yang ketujuh, "Jangan khawatir, aku bisa meringankan kutukan penyihir jahat. Sang putri tidak akan wafat, ia hanya akan tertidur selama 100 tahun setelah terkena jarum pemintal benang, dan ia akan terbangun kembali setelah seorang Pangeran datang padanya", ujar penyihir ketujuh. Setelah kejadian itu, Raja segera memerintahkan agar semua alat pemintal benang yang ada di negerinya segera dikumpulkan dan dibakar.
Enam belas tahun kemudian, sang putri telah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan baik hati. Tidak berapa lama Raja dan Permaisuri melakukan perjalanan ke luar negeri. Sang Putri yang cantik tinggal di istana. Ia berjalan-jalan keluar istana. Ia masuk ke dalam sebuah puri. Di dalam puri itu, ia melihat sebuah kamar yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia membuka pintu kamar tersebut dan ternyata di dalam kamar itu, ia melihat seorang nenek sedang memintal benang. Setelah berbicara dengan nenek tua, sang Putri duduk di depan alat pemintal dan mulai memutar alat pemintal itu. Ketika sedang asyik memutar alat pintal, tiba-tiba jari sang Putri tertusuk jarum alat pemintal. Ia menjerit kesakitan dan tersungkur di lantati. "Hi… hi…hi… tamatlah riwayatmu!", kata sang nenek yang ternyata adalah si penyihir jahat.
Hilangnya sang Putri dan istana membuat khawatir orang tuanya. Semua orang diperintahkan untuk mencari sang Putri. Sang putri pun ditemukan. Tetapi ia dalam keadaan tak sadarkan diri. "Anakku ! malang sekali nasibmu…" rata Raja. Tiba-tiba datanglah penyihir muda yang baik hati. Katanya, "Jangan khawatir, Tuan Putri hanya akan tertidur selama seratus tahun. Tapi, ia tidak akan sendirian. Aku akan menidurkan kalian semua," lanjutnya sambil menebarkan sihirnya ke seisi istana. Kemudian, penyihir itu menutup istana dengan semak berduri agar tak ada yang bisa masuk ke istana.
Seratus tahun yang panjang pun berlalu. Seorang pangeran dari negeri seberang kebetulan lewat di istana yang tertutup semak berduri itu. Menurut cerita orang desa di sekitar situ, istana itu dihuni oleh seekor naga yang mengerikan. Tentu saja Pangeran tidak percaya begitu saja pada kabar itu. "Akan ku hancurkan naga itu," kata sang Pangeran. Pangeran pun pergi ke istana. Sesampai di gerbang istana, Pangeran mengeluarkan pedangnya untuk memotong semak belukar yang menghalangi jalan masuk. Namun, setelah dipotong berkali-kali semak itu kembali seperti semula. "Semak apa ini ?" kata Pangeran keheranan. Tiba-tiba muncullah seorang penyihir muda yang baik hati. "Pakailah pedang ini," katanya sambil memberikan sebuah yang pangkalnya berkilauan.
Dengan pedangnya yang baru, Pangeran berhasil masuk ke istana. "Nah, itu dia menara yang dijaga oleh naga." Pangeran segera menaiki menara itu. Penyihir jahat melihat kejadian itu melalui bola kristalnya. "Akhirnya kau datang, Pangeran. Kau pun akan terkena kutukan sihirku!" Penyihir jahat itu bergegas naik ke menara. Ia menghadang sang Pangeran. "Hai Pangeran!, jika kau ingin masuk, kau harus mengalahkan aku terlebih dahulu!" teriak si Penhyihir. Dalam sekejap, ia merubah dirinya menjadi seekor naga raksasa yang menakutkan. Ia menyemburkan api yang panas.
Pangeran menghindar dari semburan api itu. Ia menangkis sinar yang terpancar dari mulut naga itu dengan pedangnya. Ketika mengenai pangkal pedang yang berkilau, sinar itu memantul kembali dan mengenai mata sang naga raksasa. Kemudian, dengan secepat kilat, Pangeran melemparkan pedangnya ke arah leher sang naga. "Aaaa….!" Naga itu jatuh terkapar di tanah, dan kembali ke bentuk semula, lalu mati. Begitu tubuh penyihir tua itu lenyap, semak berduri yang selama ini menutupi istana ikut lenyap. Di halaman istana, bunga-bunga mulai bermekaran dan burung-burung berkicau riang. Pangeran terkesima melihat hal itu. Tiba-tiba penyihir muda yang baik hati muncul di hadapan Pangeran.
"Pangeran, engkau telah berhasil menghapus kutukan atas istana ini. Sekarang pergilah ke tempat sang Putri tidur," katanya. Pangeran menuju ke sebuah ruangan tempat sang Putri tidur. Ia melihat seorang Putri yang cantik jelita dengan pipi semerah mawar yang merekah. "Putri, bukalah matamu," katanya sambil mengenggam tangan sang Putri. Pangeran mencium pipi sang Putri. Pada saat itu juga, hilanglah kutukan sang Putri. Setelah tertidur selama seratus tahun, sang Putri terbangun dengan kebingungan. "Ah… apa yang terjadi…? Siapa kamu…? Tanyanya. Lalu Pangeran menceritakan semua kejadian yang telah terjadi pada sang Putri.
"Pangeran, kau telah mengalahkan naga yang menyeramkan. Terima kasih Pangeran," kata sang Putri. Di aula istana, semua orang menunggu kedatangan sang Putri. Ketika melihat sang Putri dalam keadaan sehat, Raja dan Permaisuri sangat bahagia. Mereka sangat berterima kasih pada sang Pangeran yang gagah berani. Kemudian Pangerang berkata, "Paduka Raja, hamba punya satu permohonan. Hamba ingin menikah dengan sang Putri." Raja pun menyetujuinya. Semua orang ikut bahagia mendengar hal itu. Hari pernikahan sang Putri dan Pangeran pun tiba. Orang berbondong-bondong datang dari seluruh pelosok negeri untuk mengucapkan selamat. Tujuh penyihir yang baik juga datang dengan membawa hadiah.
Dahulu kala, terdapat sebuah negeri yang dipimpin oleh raja yang sangat adil dan bijaksana. Rakyatnya makmur dan tercukupi semua kebutuhannya. Tapi ada satu yang masih terasa kurang. Sang Raja belum dikaruniai keturunan. Setiap hari Raja dan permaisuri selalu berdoa agar dikaruniai seorang anak. Akhirnya, doa Raja dan permaisuri dikabulkan. Setelah 9 bulan mengandung, permaisuri melahirkan seorang anak wanita yang cantik. Raja sangat bahagia, ia mengadakan pesta dan mengundang kerajaan sahabat serta seluruh rakyatnya. Raja juga mengundang 7 penyihir baik untuk memberikan mantera baiknya.
"Jadilah engkau putri yang baik hati", kata penyihir pertama. "Jadilah engkau putri yang cantik", kata penyihir kedua. "Jadilah engkau putri yang jujur dan anggun", kata penyihir ketiga. "Jadilah engkau putri yang pandai berdansa", kata penyihir keempat. "Jadilah engkau putri yang panda menyanyi," kata penyihir keenam. Sebelum penyihir ketujuh memberikan mantranya, tiba-tiba pintu istana terbuka. Sang penyihir jahat masuk sambil berteriak, "Mengapa aku tidak diundang ke pesta ini?".
Penyihir terakhir yang belum sempat memberikan mantranya sempat bersembunyi dibalik tirai. "Karena aku tidak diundang, aku akan mengutuk anakmu. Penyihir tua yang jahat segera mendekati tempat tidur sang putri sambil berkata,"Sang putri akan mati tertusuk jarum pemintal benang, ha ha ha ha…..". Si penyihir jahat segera pergi setelah mengeluarkan kutukannya.
Para undangan terkejut mendengar kutukan sang penyihir jahat itu. Raja dan permaisuri menangis sedih. Pada saat itu, muncullah penyihir baik yang ketujuh, "Jangan khawatir, aku bisa meringankan kutukan penyihir jahat. Sang putri tidak akan wafat, ia hanya akan tertidur selama 100 tahun setelah terkena jarum pemintal benang, dan ia akan terbangun kembali setelah seorang Pangeran datang padanya", ujar penyihir ketujuh. Setelah kejadian itu, Raja segera memerintahkan agar semua alat pemintal benang yang ada di negerinya segera dikumpulkan dan dibakar.
Enam belas tahun kemudian, sang putri telah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan baik hati. Tidak berapa lama Raja dan Permaisuri melakukan perjalanan ke luar negeri. Sang Putri yang cantik tinggal di istana. Ia berjalan-jalan keluar istana. Ia masuk ke dalam sebuah puri. Di dalam puri itu, ia melihat sebuah kamar yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia membuka pintu kamar tersebut dan ternyata di dalam kamar itu, ia melihat seorang nenek sedang memintal benang. Setelah berbicara dengan nenek tua, sang Putri duduk di depan alat pemintal dan mulai memutar alat pemintal itu. Ketika sedang asyik memutar alat pintal, tiba-tiba jari sang Putri tertusuk jarum alat pemintal. Ia menjerit kesakitan dan tersungkur di lantati. "Hi… hi…hi… tamatlah riwayatmu!", kata sang nenek yang ternyata adalah si penyihir jahat.
Hilangnya sang Putri dan istana membuat khawatir orang tuanya. Semua orang diperintahkan untuk mencari sang Putri. Sang putri pun ditemukan. Tetapi ia dalam keadaan tak sadarkan diri. "Anakku ! malang sekali nasibmu…" rata Raja. Tiba-tiba datanglah penyihir muda yang baik hati. Katanya, "Jangan khawatir, Tuan Putri hanya akan tertidur selama seratus tahun. Tapi, ia tidak akan sendirian. Aku akan menidurkan kalian semua," lanjutnya sambil menebarkan sihirnya ke seisi istana. Kemudian, penyihir itu menutup istana dengan semak berduri agar tak ada yang bisa masuk ke istana.
Seratus tahun yang panjang pun berlalu. Seorang pangeran dari negeri seberang kebetulan lewat di istana yang tertutup semak berduri itu. Menurut cerita orang desa di sekitar situ, istana itu dihuni oleh seekor naga yang mengerikan. Tentu saja Pangeran tidak percaya begitu saja pada kabar itu. "Akan ku hancurkan naga itu," kata sang Pangeran. Pangeran pun pergi ke istana. Sesampai di gerbang istana, Pangeran mengeluarkan pedangnya untuk memotong semak belukar yang menghalangi jalan masuk. Namun, setelah dipotong berkali-kali semak itu kembali seperti semula. "Semak apa ini ?" kata Pangeran keheranan. Tiba-tiba muncullah seorang penyihir muda yang baik hati. "Pakailah pedang ini," katanya sambil memberikan sebuah yang pangkalnya berkilauan.
Dengan pedangnya yang baru, Pangeran berhasil masuk ke istana. "Nah, itu dia menara yang dijaga oleh naga." Pangeran segera menaiki menara itu. Penyihir jahat melihat kejadian itu melalui bola kristalnya. "Akhirnya kau datang, Pangeran. Kau pun akan terkena kutukan sihirku!" Penyihir jahat itu bergegas naik ke menara. Ia menghadang sang Pangeran. "Hai Pangeran!, jika kau ingin masuk, kau harus mengalahkan aku terlebih dahulu!" teriak si Penhyihir. Dalam sekejap, ia merubah dirinya menjadi seekor naga raksasa yang menakutkan. Ia menyemburkan api yang panas.
Pangeran menghindar dari semburan api itu. Ia menangkis sinar yang terpancar dari mulut naga itu dengan pedangnya. Ketika mengenai pangkal pedang yang berkilau, sinar itu memantul kembali dan mengenai mata sang naga raksasa. Kemudian, dengan secepat kilat, Pangeran melemparkan pedangnya ke arah leher sang naga. "Aaaa….!" Naga itu jatuh terkapar di tanah, dan kembali ke bentuk semula, lalu mati. Begitu tubuh penyihir tua itu lenyap, semak berduri yang selama ini menutupi istana ikut lenyap. Di halaman istana, bunga-bunga mulai bermekaran dan burung-burung berkicau riang. Pangeran terkesima melihat hal itu. Tiba-tiba penyihir muda yang baik hati muncul di hadapan Pangeran.
"Pangeran, engkau telah berhasil menghapus kutukan atas istana ini. Sekarang pergilah ke tempat sang Putri tidur," katanya. Pangeran menuju ke sebuah ruangan tempat sang Putri tidur. Ia melihat seorang Putri yang cantik jelita dengan pipi semerah mawar yang merekah. "Putri, bukalah matamu," katanya sambil mengenggam tangan sang Putri. Pangeran mencium pipi sang Putri. Pada saat itu juga, hilanglah kutukan sang Putri. Setelah tertidur selama seratus tahun, sang Putri terbangun dengan kebingungan. "Ah… apa yang terjadi…? Siapa kamu…? Tanyanya. Lalu Pangeran menceritakan semua kejadian yang telah terjadi pada sang Putri.
"Pangeran, kau telah mengalahkan naga yang menyeramkan. Terima kasih Pangeran," kata sang Putri. Di aula istana, semua orang menunggu kedatangan sang Putri. Ketika melihat sang Putri dalam keadaan sehat, Raja dan Permaisuri sangat bahagia. Mereka sangat berterima kasih pada sang Pangeran yang gagah berani. Kemudian Pangerang berkata, "Paduka Raja, hamba punya satu permohonan. Hamba ingin menikah dengan sang Putri." Raja pun menyetujuinya. Semua orang ikut bahagia mendengar hal itu. Hari pernikahan sang Putri dan Pangeran pun tiba. Orang berbondong-bondong datang dari seluruh pelosok negeri untuk mengucapkan selamat. Tujuh penyihir yang baik juga datang dengan membawa hadiah.
Wednesday, April 23, 2008
Investasi Akhirat
Dan berbahagialah Anda, bila ananda berhati emas. Lembut hati, ringan tangan pada sesamanya yang menderita. Inilah ciri anak yang saleh, yang doanya akan menutupkan pintu neraka dan membukakan pintu surga bagi kedua orangtuanya di akhirat kelak. Seperti dipesankan Nabi Muhammad Saw, bila kita meninggal maka dunia tidak akan ‘’mengikuti’’ kecuali tiga hal: ilmu yang manfaat, amal jariyah, dan doa anak saleh. Jadi, anak yang saleh adalah investasi akhirat yang luar biasa berharga bagi orangtua.
Bila anak hidup disalahkan, dia berlagak mencemoohkan
Bila anak hidup diterima dalam kesetiakawanan, dia akan menemukan kasih sayang
Bila anak hidup dalam rasa aman, dia akan memiliki kepercayaan
Bila anak hidup dalam restu, dia akan memiliki kepercayaan dan menyukai dirinya
Bila anak hidup dalam keadilan, dia akan belajar adil
Bila anak hidup dalam toleransi, dia akan belajar sabar
Bila anak hidup dalam permusuhan, dia akan belajar berkelahi
Bila anak hidup dengan penghargaan dia akan belajar menghargai dan bersyukur
Bila anak hidup dalam hinaan, dia akan menjadi penakut
Bila anak hidup selalu dipermalukan, dia akan selalu merasa bersalah
Bila anak hidup disalahkan, dia berlagak mencemoohkan
Bila anak hidup diterima dalam kesetiakawanan, dia akan menemukan kasih sayang
Bila anak hidup dalam rasa aman, dia akan memiliki kepercayaan
Bila anak hidup dalam restu, dia akan memiliki kepercayaan dan menyukai dirinya
Bila anak hidup dalam keadilan, dia akan belajar adil
Bila anak hidup dalam toleransi, dia akan belajar sabar
Bila anak hidup dalam permusuhan, dia akan belajar berkelahi
Bila anak hidup dengan penghargaan dia akan belajar menghargai dan bersyukur
Bila anak hidup dalam hinaan, dia akan menjadi penakut
Bila anak hidup selalu dipermalukan, dia akan selalu merasa bersalah
Subscribe to:
Posts (Atom)